Beranda | Artikel
Melupakan Masalah Yang Telah Berlalu - Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Saiidah (Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq Al-Badr)
Rabu, 2 Mei 2018

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Melupakan Masalah Yang Telah Berlalu adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan kitab Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Sa’iidah, sebuah kitab buah karya Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah. Pembahasan ini disampaikan oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr. Kajian ini disampaikan pada 13 Sya’ban 1439 H / 29 April 2018 M.

Status program kajian kitab Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Sa`iidah: Selesai.

Kajian sebelumnya: Kiat-Kiat Mengusir Kegelisahan – Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Sa’iidah

Kajian Tentang Melupakan Masalah Yang Telah Berlalu – Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Sa’iidah

Dan diantara sebab-sebab yang mendatangkan kebahagiaan dan menghilangkan kesedihan adalah berusaha menghilangkan segala sebab-sebab yang menghilangkan kesedihan tersebut juga berusaha mendatangkan sebab-sebab yang menyebabkan seseorang menjadi bahagia. Yaitu dengan cara melupakan segala permasalahan dan segala apa-apa yang dia tidak suka yang sudah berlalu. Serta dia harus mengetahui jika dia terus memikirkan hal itu, maka sesungguhnya perbuatan tersebut adalah perbuatan yang sia-sia. Bahkan beliau mengatakan bahwa perbuatan itu adalah kebodohan dan kegilaan. Karena yang seharusnya dia lakukan adalah berusaha untuk melupakan hal-hal tersebut dan memikirkan apa yang akan dihadapi dimasa depan. Juga jangan sampai seseorang takut untuk menjadi seorang miskin atau menghayalkan sesuatu yang belum dia ketahui. Karena sesungguhnya segala yang akan terjadi dimasa yang akan datang itu tidak ada yang mngetahuinya kecuali Allah subhanahu wa ta’ala.

Segala perkara berada ditangan dzat yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Adapun hamba tidak memiliki apa-apa kecuali usaha untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan dan usaha untuk menolak segala keburukan. Jika seorang hamba memalingkan fikirannya dari hal-hal yang membuatnya sedih, kemudian dia bertawakal kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan berusaha untuk memperbaiki masa depannya maka dia akan tenang dan keadaannya akan menjadi baik serta hilang segala kekacauan dan kesedihan yang dia hadapi.

Ini adalah obat yang sangat bermanfaat dan sarana yang sangat baik untuk menghilangkan segala kesedihan dan keresahan.

Mendatangkan Sebab-Sebab Yang Mendatangkan Kebahagiaan

Ketahuilah bahwa hati bisa bahagia dan bisa sedih tergantung dengan sebab-sebab kesedihan dan sebab-sebab kebahagiaan. Adapun yang berkaitan dengan sebab-sebab yang mendatangkan kesedihan, maka seharusnya dia melupakan hal tersebut. Kemudian dia berusaha untuk memikirkan perkara-perkara yang bermanfaat untuk masa depan.

Diantara hal-hal yang sangat baik untuk dilakukan seorang hamba dalam menghadapi masa yang akan datang, yaitu dengan selalu membaca do’a yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan.

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ

Ya Allah, perbaikilah agamaku yang menjadi penjaga segala urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai istirahatku dari segala kejahatan!

Do’a di atas adalah do’a yang sangat agung. Do’a yang sangat bermanfaat yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Do’a ini juga tertera dalam shahih Muslim. Maka seharusnya kita berusaha untuk menghafalkan do’a ini dan mengulang-ulanginya.

Simak Penjelasan Lengkap dan Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Melupakan Masalah Yang Telah Berlalu – Al Wasaail Mufiidah Lil Hayaatis Sa’iidah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/31034-melupakan-masalah-yang-telah-berlalu-al-wasaail-mufiidah-lil-hayaatis-saiidah-syaikh-prof-dr-abdurrazzaq-al-badr/